Sabtu, 15 Agustus 2020

Waspada Defisiensi Vitamin D pada Pekerja Kantoran, Cegah dengan Cara Ini

Berada di garis khatulistiwa menjadikan Indonesia negara tropis dengan sinar matahari yang tinggi. Kekayaan tersebut menjadi salah satu keunggulan masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan vitamin D. Seperti diketahui, sinar matahari dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami. sbobet

Kandungan sinar ultraviolet B (UV B) di bawah sinar matahari jika terkena kulit dapat mengubah provitamin D di kulit menjadi vitamin D.Namun, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang kekurangan vitamin D. Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (25/2). / 7/2020), setiap individu dari semua kelompok umur dapat mengalami kekurangan (deficiency) vitamin D. “Kekurangan vitamin D terjadi pada hampir semua kelompok umur.

Kekurangan vitamin D juga banyak ditemukan di negara tropis, termasuk Indonesia, ”ujar Pakar Alergi Imunologi Anak Indonesia Prof. Dr. Budi Setiabudiawan dalam webinar Kalbe Seri Vitamin D3: Lindungi Anak Indonesia dengan Imunitas Optimal. Hal ini biasa dialami oleh beberapa kelompok masyarakat yang aktivitas kesehariannya kurang terpapar sinar matahari.

Misalnya pekerja kantoran. Pekerja kantoran umumnya menghabiskan sepanjang hari dalam ruangan ber-AC dan pulang pada malam hari. Meski berangkat pada pagi hari, namun kelompok ini belum mendapatkan sinar matahari yang mengandung UV B. Hal ini dikarenakan sinar matahari yang mengandung UV B pada umumnya dapat diperoleh dari pukul 10.00 hingga 15.00. Inilah yang membuat asupan vitamin D lebih sedikit untuk tubuh.

Dampak kekurangan vitamin D

Banyak orang mengabaikan kebutuhan vitamin D. Padahal, vitamin D sangat dibutuhkan tubuh untuk memperkuat tulang dan mencegah berbagai jenis kanker. Tak hanya itu, dalam pandemi seperti sekarang, vitamin D berperan penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari ancaman penyakit akibat virus.

Sebaliknya, kekurangan vitamin D mempengaruhi kekebalan tubuh dan dapat memicu berbagai gejala atau keluhan pada tubuh, seperti pegal-pegal, mengantuk, dan nyeri tulang. Selain menyebabkan kelelahan yang berlebihan, beberapa jenis penyakit kronis juga mengancam orang yang kekurangan vitamin D, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

Pada ibu hamil, kekurangan vitamin D juga memengaruhi bayi yang akan dilahirkan. Bayi-bayi ini dapat mengembangkan rakhitis, belajar duduk larut, dan memiliki kaki berbentuk O atau X. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, kebutuhan harian vitamin D untuk usia di atas satu tahun, remaja, dewasa, dan ibu hamil adalah 600 IU. Sedangkan bagi mereka yang berusia di atas 65 tahun, dibutuhkan vitamin D 800 IU per hari.

Selain dari sinar matahari, vitamin D juga bisa didapatkan dari beberapa sumber makanan, seperti salmon, tuna, sarden, mackerel, minyak ikan cod, udang, mentega, susu, jamur, dan sereal. Bagi pekerja kantoran yang jarang terpapar sinar matahari dan kekurangan vitamin D, diperlukan asupan vitamin D harian sebanyak 800 - 1.000 IU.

Dengan demikian, sumber makanan mungkin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D tubuh. Suplemen vitamin D, seperti Prove D3, adalah solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan ini. Buktikan D3 hadir untuk menjadi bagian dari perjalanan keluarga Indonesia dengan cara mudah mendapatkan vitamin D. Tetes vitamin D3 pertama di Indonesia ini mengandung 400 IU vitamin D3 per tetes. sbobet indonesia

Meski dalam bentuk tetes, Prove D3 tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga bisa digunakan oleh orang dewasa. Buktikan D3 halal, tidak mengandung alkohol, bebas gluten, perasa, pewarna dan pengawet. Hal ini menjadikan Prove D3 aman dikonsumsi oleh seluruh keluarga.

0 komentar:

Posting Komentar