Jumat, 21 Agustus 2020

Ketahui Gejala dan Penanganan Maag pada Anak

Bisul juga bisa muncul pada anak kecil. Maag pada anak-anak dapat menyebabkan iritasi dan mengurangi rasa lapar, sehingga mengganggu aktivitas dan kemajuan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui tanda atau gejala dan cara pengobatannya.

Obat Sakit Perut Anak Sesuai Penyebabnya - Alodokter

Mulas atau dispepsia adalah periode waktu yang biasanya digunakan untuk menjelaskan sekelompok gejala akibat penyakit perut Anda. Biasanya, bisul pada anak kecil terjadi di atas usia empat tahun.

Gejala yang terjadi biasanya tidak banyak unik dari maag pada orang lanjut usia, namun maag pada anak kecil dapat mengganggu asupan nutrisi yang sangat penting untuk perkembangan dan pertumbuhannya.

Penyebab Maag pada Anak 

Bisul pada anak kecil biasanya akibat gangguan fungsi saluran pencernaan, misalnya akibat pengosongan lambung yang lebih lambat atau peradangan. Beberapa hal di bawah ini dapat menyebabkan tanda atau gejala maag pada anak kecil:

  • Makan terlalu cepat
  • Makan dengan potongan atau suapan yang terlalu besar
  • Konsumsi makanan bertekstur keras
  • Konsumsi makanan tinggi lemak
  • Konsumsi makanan pedas
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, aspirin, dan ibuprofen
  • Terpapar asap rokok secara terus-menerus

Walaupun jarang, maag pada anak juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori. Infeksi H. pylori pada anak bisa diakibatkan oleh konsumsi makanan dan air minum yang tidak higienis dan kebiasaan tidak mencuci tangan setelah dari kamar mandi atau sebelum makan.

Gejala Maag pada Anak
Gejala maag pada anak sebenarnya mirip dengan gejala maag pada orang dewasa. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  • Mudah kenyang meski baru makan sedikit
  • Perut terasa sangat penuh setelah makan
  • Nyeri atau perih di bagian ulu hati
  • Perut terasa kembung
  • Tidak nafsu makan
  • Sering sendawa
  • Sering kentut
  • Mual
  • Muntah

Meski gejalanya mirip dengan gejala maag pada orang dewasa, Anda perlu lebih waspada terhadap gejala maag pada anak, karena sering kali anak-anak belum dapat menyampaikan dengan jelas keluhan yang mereka rasakan.

Pencegahan dan Penanganan Maag pada Anak
Untuk mencegah dan mengatasi maag pada anak, ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda terapkan di rumah, yaitu:

  • Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama setelah dari kamar mandi dan sebelum makan.
  • Pastikan makanan yang dikonsumsi anak sudah benar-benar bersih dan dimasak hingga matang.
  • Pastikan air yang diminum anak bersih dan aman untuk dikonsumsi.
  • Awasi anak agar tidak makan dengan potongan atau suapan yang terlalu besar jika ia sudah bisa makan sendiri.
  • Ajari anak untuk mengunyah makanannya hingga halus sebelum menelannya.
  • Hindari memberi anak makanan yang pedas, mengandung kafein, atau yang mengandung banyak lemak jenuh.
  • Jauhkan anak dari paparan asap rokok.
  • Jangan memberi anak obat-obatan OAINS, seperti ibuprofen, tanpa resep dari dokter.

Meskipun tidak berisiko menyebabkan komplikasi yang parah, maag pada anak yang tidak ditangani dengan tepat bisa mengganggu aktivitas sehari-harinya dan menurunkan nafsu makannya. Kurangnya asupan nutrisi tentu bisa berdampak buruk pada tumbuh kembang anak dan performanya di sekolah.

Jadi, jika gejala maag pada anak tidak kunjung membaik atau justru semakin memburuk setelah Anda melakukan penanganan seperti di atas, segeralah bawa anak ke dokter.

Dokter mungkin akan meresepkan obat antasida yang berfungsi untuk menetralkan asam lambung, sehingga keluhan nyeri bisa berkurang. Selain obat antasida, obat antibiotik juga mungkin akan diresepkan jika maag pada anak disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori.

Seiring pemberian obat maag untuk anak, Anda juga perlu menerapkan cara-cara pencegahan dan penanganan maag pada anak seperti yang telah dijelaskan di atas. Dengan begitu, anak akan kembali pulih dari maag dengan cepat

0 komentar:

Posting Komentar