Jumat, 07 Agustus 2020

Wabah Virus Corona Covid-19 Tingkatkan Risiko Asam Urat

Wabah Virus Corona Covid-19 Tingkatkan Risiko Asam Urat

Virus corona Covid-19 bukan satu-satunya masalah yang saat ini dihadapi. Pasalnya, pandemi ini telah mengubah gaya hidup setiap orang yang pada akhirnya berdampak negatif bagi kesehatan.

Seseorang melakukan aktivitas fisik yang lebih sedikit seperti berolahraga dan makan lebih banyak yang dapat meningkatkan obesitas. sbobet

Menurut sebuah penelitian di jurnal Arthritis & Rheumatology, asam urat yang ditandai dengan nyeri sendi yang parah telah meningkat secara mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir di seluruh dunia.

Wabah Virus Corona Covid-19 Tingkatkan Risiko Asam Urat

“Peningkatan kasus asam urat semakin mengkhawatirkan,” tulis tim University of Sydney yang mengumpulkan data dari Global Burden of Diseases Injuries and Risk Factors Study (GBD) dikutip dari New York Post.

Berdasarkan studi tersebut, terdapat 41,2 juta kasus global penyakit inflamasi pada tahun 2017, menandai peningkatan 5,5 persen kasus sejak tahun 1990.

Analisis juga mengungkapkan, ada sekitar 7,4 juta kasus baru encok setiap tahun atau sekitar 92 kasus baru untuk setiap 100 ribu orang.

Pada abad pertengahan, asam urat dianggap sebagai penyakit orang kaya. Penyakit ini ditemukan secara tidak proporsional mempengaruhi wilayah maju dengan peningkatan 26,9 persen di Amerika Utara saja.

Sebab, penyebab utama asam urat adalah indeks massa tubuh (IMT). Sedangkan Amerika Serikat merupakan negara dengan masalah kelebihan berat badan dan obesitas yang mempengaruhi 36,2 persen populasi orang dewasa.

Sedangkan gangguan fungsi ginjal juga mempengaruhi sekitar 15,3 persen terjadinya asam urat. Dalam hal ini, pria juga lebih berisiko terkena asam urat dibandingkan wanita.

Faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena asam urat termasuk alkohol, konsumsi daging merah, diabetes, penyakit jantung, dan usia yang lebih tua.

Faktanya, gout sangat umum di antara pria lanjut usia. Sehingga peneliti harus menyesuaikan hasil studinya dengan usia. sbobet indonesia

"Peningkatan kasus asam urat kemungkinan akan terus berlanjut karena populasi penuaan global terus meningkat," kata Emma Smith, penulis senior studi baru dari University of Sydney.

Gaya hidup yang semakin tidak aktif selama masa isolasi diri akibat pandemi virus corona Covid-19 semakin membuat kasus rematik dan asam urat seperti ini semakin meningkat.

Sayangnya, komplikasi tidak terbatas pada nyeri sendi. Menurut American Kidney Fund, asam urat dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen, gagal ginjal, dan kematian.

“Upaya menurunkan kejadian penyakit dan beban penyakit asam urat memerlukan kesadaran yang lebih baik terutama faktor risiko, diagnosis dan pengobatan dini,” terangnya.

0 komentar:

Posting Komentar