Sabtu, 15 Agustus 2020

Cara Mengatasi Alergi MSG dan Mengidentifikasi Gejalanya

Cara Mengatasi Alergi MSG dan Mengidentifikasi Gejalanya

Pada beberapa orang, dosis tertentu Monosodium Glutamate atau MSG tampaknya menyebabkan reaksi di dalam tubuh. Meski para peneliti belum secara konklusif mengungkap bukti hubungan keduanya secara ilmiah. Namun, ada beberapa cara untuk mengobati alergi MSG tergantung pada tingkat keparahannya. sbobet

Jangan terlalu khawatir, karena sebagian besar reaksi alergi terhadap MSG ringan dan akan hilang dengan sendirinya. Kalaupun ada gejala yang lebih serius, seperti anafilaksis, menurut laman Health Line, perawatan darurat diberikan dengan suntikan epinefrin.

Namun, Anda perlu menghubungi dokter Anda dan segera pergi ke ruang gawat darurat terdekat jika Anda mengalami salah satu gejala berikut:

- Sesak napas

- Pembengkakan pada bibir atau tenggorokan

- Palpitasi jantung, kondisi berdetak kencang tak beraturan

- Nyeri dada

Perawatan terbaik untuk alergi makanan adalah dengan menghindarinya. Namun, menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, MSG terjadi secara alami di hampir semua makanan.

MSG dosis tinggi ditemukan dalam makanan tinggi protein seperti daging, unggas, keju, dan ikan. Sedangkan pelabelan hanya diperlukan bila MSG ditambahkan sebagai bahan baku.

MSG digunakan sebagai penambah rasa makanan. Bahan ini memiliki reputasi buruk untuk efek negatif dan alergi.

Namun, menurut Health Line, penelitian puluhan tahun sebagian besar gagal menunjukkan hubungan antara MSG dan reaksi kesehatan yang serius.

Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) mengklasifikasikan MSG sebagai bahan makanan yang diakui secara umum dan aman. Meski begitu, mengutip Mayo Clinic, penggunaan MSG masih kontroversial.

Oleh karena itu, penambahan bahan ini ke makanan memerlukan pencantuman label MSG.

FDA dikatakan telah menerima banyak laporan tentang keluhan masyarakat, termasuk sakit kepala, berkeringat, mati rasa, kesemutan, detak jantung cepat, mual hingga nyeri dada. Namun, para peneliti tidak menemukan hubungan antara konsumsi makanan yang mengandung MSG dan gejala tersebut.

Hingga saat ini peneliti belum bisa membuktikannya secara ilmiah. Namun, para peneliti mengakui bahwa sebagian kecil orang berpotensi mengalami reaksi jangka pendek terhadap MSG. Biasanya gejalanya ringan dan tidak memerlukan pengobatan.

Orang dengan alergi atau intoleransi terhadap MSG disarankan untuk menghindari makanan kemasan dan olahan. Sebaliknya, pilih makanan mentah termasuk buah-buahan, sayuran, dan daging.

Zat lain yang harus dihindari yang merupakan nama sekunder atau berpotensi mengandung MSG di antaranya: link alternatif sbobet

- Daging kering

- Ekstrak daging

- Stok unggas

- Protein yang terhidrolisis, yang dapat menambah rasa

- Maltodekstrin

- Sari pati makanan yang dimodifikasi

Makanya penting untuk melihat dan mengecek label makanan karena bisa ada petunjuknya, bisa jadi produk yang mengandung 'daging kering', 'ayam olahan' atau salah satu bahan di atas.

0 komentar:

Posting Komentar