Minggu, 16 Agustus 2020

Tak Hanya Telat Haid dan Mual, 8 Tanda-tanda Awal Kehamilan

Tak Hanya Telat Haid dan Mual, 8 Tanda-tanda Awal Kehamilan

Haid yang terlambat atau haid merupakan tanda bahwa seseorang hamil. Namun, untuk memastikan ada janin yang tumbuh di dalam rahim ibu, Anda perlu memastikannya melalui tes kehamilan. Melansir Web MD, sebelum dinyatakan positif hamil, tanda-tanda kehamilan yang dirasakan setiap wanita bisa berbeda-beda. Bahkan, sebagian wanita bahkan tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil karena beberapa gejalanya mirip dengan haid sebelum dan saat haid. sbobet

Melansir berbagai sumber, berikut tanda-tanda awal kehamilan:

1. Terlambat haid

Setelah embrio menempel di dinding rahim (implantasi), tubuh wanita memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (HCG). Hormon ini membantu tubuh mempertahankan kehamilan, termasuk mengontrol ovarium hingga berhenti mengeluarkan sel telur yang matang setiap bulan. Kemungkinan, wanita hamil akan mengalami terlambat haid empat minggu setelah pembuahan. Jika Anda tidak mengalami menstruasi yang biasanya teratur dan Anda melakukan hubungan seks tanpa kondom, ada baiknya untuk melakukan tes kehamilan. Tes kehamilan, termasuk paket tes, dapat mendeteksi hormon HCG delapan hari setelah periode menstruasi yang terlewat.

Jika hasilnya positif, segera hubungi dokter kandungan atau bidan terdekat.

2. Muncul bintik-bintik, keputihan, dan kram perut

Setelah pembuahan terjadi, sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim. Kemudian diikuti dengan keluarnya cairan atau bercak. Kondisi ini disebut pendarahan implantasi dan terjadi antara enam hingga 12 hari setelah sel telur dibuahi. Di momentum ini, terkadang beberapa wanita juga merasakan kram perut. Sakitnya menyerupai haid. Bedanya, darah yang keluar dan intensitas nyeri lebih sedikit.

Selain bintik-bintik, wanita mungkin mengalami keputihan. Ini terkait dengan penebalan dinding vagina setelah pembuahan. Pertumbuhan sel-sel yang melapisi dinding vagina menyebabkan keluarnya cairan. Tak hanya di awal kehamilan, sebagian wanita mengalami keputihan selama masa kehamilan. Biasanya tidak berbahaya. Anda perlu waspada bila keputihan membuat gatal atau berbau tidak sedap. Ini bisa menjadi tanda infeksi bakteri.

3. Perubahan bentuk payudara

Perubahan hormonal pada tubuh wanita terjadi dengan cepat setelah pembuahan. Salah satu akibatnya, payudara bisa membesar, perih, sensitif, terasa berat, hingga area di sekitar puting semakin gelap dalam dua minggu pertama setelah pembuahan.

Setelah beberapa minggu terjadi perubahan bentuk payudara dan tubuh telah menyesuaikan diri dengan hormon baru, nyeri pada payudara biasanya hilang.

4. Lelah

Merasa sangat lelah bisa menjadi hal biasa pada awal kehamilan. Kondisi ini dipengaruhi oleh tingginya kadar hormon progesteron dalam tubuh. Jika Anda merasa lelah di awal kehamilan, atasi dengan banyak istirahat. Selain itu, konsumsilah makanan yang banyak mengandung protein dan zat besi untuk mengimbanginya.

5. Mual (morning sickness)

Padahal morning sickness merupakan gejala umum kehamilan. Namun, wanita bisa mengalami berbagai karakteristik kehamilan tanpa mual. Penyebab pasti mual di pagi hari bisa jadi berasal dari hormon kehamilan. Mual saat hamil bisa terjadi kapan saja. Namun, paling sering terjadi pada pagi hari.

Pada fase morning sickness ini, sebagian wanita juga mengalami mengidam, atau tidak tahan dengan jenis makanan tertentu. Itu juga diduga karena perubahan hormonal. Mual, ngidam, dan tidak makan makanan tertentu kebanyakan terjadi selama 13 atau 14 minggu awal kehamilan. Ibu hamil yang mengalami kondisi ini sebaiknya menjaga asupan yang sehat dan seimbang. Agar bisa memasukkan nutrisi untuk bayi agar bisa tumbuh dengan optimal.

6. Sering buang air kecil

Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa ke seluruh tubuh wanita akan melonjak. Kondisi ini menyebabkan ginjal memproses lebih banyak cairan dari biasanya. Sehingga, banyak cairan di kandung kemih ibu hamil. Hormon juga membuat ibu hamil sering ingin buang air kecil di kamar mandi. Terkadang ibu hamil juga sering kesulitan menahan buang air kecil sehingga tidak sengaja mengompol. Agar tidak mengalami dehidrasi, lebih baik ibu hamil minum lebih banyak daripada saat tidak hamil.

7. Sembelit dan kembung

Sembelit saat hamil juga disebabkan oleh tingginya kadar hormon progesteron pada ibu hamil. Progesteron menyebabkan makanan dicerna lebih lambat. Untuk mengatasinya, banyak minum air putih, olahraga sedang, dan konsumsi makanan berserat tinggi. Selain sembelit, ibu hamil juga kerap merasa kembung. Ini juga bagian dari proses pencernaan yang lebih lambat.

8. Suasana hati mudah berubah

Perubahan mood di masa-masa awal kehamilan bisa dipengaruhi oleh lonjakan berbagai hormon di dalam tubuh. Hal ini membuat wanita di awal kehamilan mudah marah, sedih, dan menangis. Kondisi ini wajar. Beberapa gejala kehamilan di atas biasanya muncul pada tiga bulan pertama kehamilan.

0 komentar:

Posting Komentar