Sabtu, 08 Agustus 2020

Apa Benar Menyusui dapat Melindungi Wanita dari Kanker Payudara?

Apa Benar Menyusui dapat Melindungi Wanita dari Kanker Payudara?

Ada banyak mitos tentang menyusui yang diyakini sampai saat ini. Salah satu yang paling populer adalah menyusui dapat mencegah kanker payudara. Nyatanya, anggapan tersebut bukanlah isapan jempol belaka.

Dalam dunia medis, menyusui seringkali dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara. Melansir dari Parents, setidaknya ada empat studi yang mendukung pendapat tersebut.

Dalam salah satu penelitian yang dipublikasikan di The Lancet, manfaat tersebut dapat dirasakan secara maksimal jika ibu menyusui lebih dari satu tahun. sbobet

Apa Benar Menyusui dapat Melindungi Wanita dari Kanker Payudara?

Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Internal Medicine menemukan bahwa wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara mengurangi risiko terkena penyakit sebelum menopause hampir 60 persen jika mereka sedang menyusui.

Tapi bagaimana menyusui bisa mengurangi risiko kanker payudara pada wanita? Virginia Borges, direktur pusat kanker Universitas Colorado untuk program kanker payudara wanita, menjelaskan hal ini dalam wawancara di Science Alert.

Borges menjelaskan bahwa menyusui bayi mengubah struktur payudara ibu. Faktanya, setelah masa menyusui berakhir, perubahan mikroskopis pada sistem pengiriman ASI melindungi payudara dari sel-sel prakanker. Efek ini lebih sering dirasakan pada wanita yang telah menyusui lebih banyak anak atau dalam waktu yang lebih lama dibandingkan yang lain.

Semakin tua usia seorang wanita melahirkan untuk pertama kalinya, semakin besar pula risiko kanker payudara yang dihadapinya. Tapi Borges mengingatkan bahwa tidak sesederhana itu. “Saya tidak pernah ingin seorang wanita memutuskan untuk tidak memiliki anak karena hal-hal yang berkaitan dengan kanker payudara,” kata Borges.

Menyusui mungkin cukup untuk mengimbangi peningkatan risiko kanker payudara yang berhubungan dengan kehamilan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menyusui dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker payudara agresif hingga 20 persen dibandingkan wanita yang tidak menyusui.

Sayangnya, ada satu kelompok yang tampaknya tidak mengalami efek yang sama. Kelompok itu adalah orang Afrika-Amerika. Diketahui bahwa wanita kulit putih lebih sering mengalami kanker payudara setelah menopause dibandingkan wanita Afrika Amerika.

Meski begitu, wanita Afrika Amerika muda lebih cenderung menghadapi kanker payudara agresif daripada wanita kulit putih. Ini mungkin karena wanita kulit hitam lebih jarang menyusui. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, jauh lebih sedikit bayi Afrika-Amerika yang disusui daripada bayi kulit putih. link alternatif sbobet

Hal ini menunjukkan bahwa ASI terbukti memiliki perlindungan terhadap kesehatan jangka pendek dan jangka panjang bagi ibu dan anak. Wanita kulit hitam lebih cenderung tidak mendapatkan dukungan untuk menyusui di tempat kerja.

Kurangnya dukungan dari masyarakat dapat mempengaruhi sikap budaya mereka untuk tidak menyusui. Pada tahun 2014, CDC melaporkan bahwa rumah sakit dengan populasi pasien Afrika-Amerika yang lebih besar cenderung tidak mempromosikan ASI.

Tentu saja, kata Borges. Namun, tidak semua wanita atau bayi belum tentu bisa melalui proses menyusui. Ini mungkin dipengaruhi oleh budaya, gaya hidup, dan berbagai faktor lainnya.

Jika seorang wanita tidak dapat menyusui atau memilih untuk tidak menyusui, pilihan gaya hidup juga dapat membantu mencegah kanker payudara. Perilaku seperti tidak minum alkohol dan berolahraga secara teratur sangat terkait dengan perlindungan kanker payudara pra-menopause.

Borges mengatakan tidak ada alasan untuk berpikir bahwa mereka (wanita yang tidak menyusui) tidak dapat melindungi diri dari kanker payudara.

3 komentar: